Keluaran 32:1
KonteksAnak lembu emas
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung s itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan t kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. u "
Ulangan 32:15
Konteks32:15 Lalu menjadi gemuklah 1 o Yesyurun, p dan menendang ke belakang, --bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun--dan ia meninggalkan q Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu r keselamatannya.
Ulangan 32:18
Konteks32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan y Allah yang melahirkan engkau.
Amsal 1:30
Konteks1:30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku, s
Ibrani 10:29
Konteks10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak k Anak Allah 2 , l yang menganggap najis darah perjanjian m yang menguduskannya, n dan yang menghina Roh o kasih karunia? p
[32:15] 1 Full Life : MENJADI GEMUKLAH.
Nas : Ul 32:15
Kemakmuran menjadi faktor utama yang mengakibatkan Israel melupakan Allah dan melakukan penyembahan berhala (bd. Ul 8:7-20). Sejarah telah menunjukkan berkali-kali bahwa pada saat-saat senang dan makmur, umat Allah paling mudah melupakan Allah dan berhenti mencari wajah-Nya. Akan tetapi, selama keadaan yang buruk dan tidak menguntungkan, umat Allah lebih mungkin menghampiri Allah dengan sungguh-sungguh serta memohon pertolongan-Nya (bd. kitab Hakim-Hakim).
[10:29] 2 Full Life : MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH.
Nas : Ibr 10:29
Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti
- (1) bersalah karena menginjak-injak Yesus Kristus, menghina Dia serta memandang rendah hidup dan kematian-Nya;
- (2) menilai darah Kristus tidak layak menerima kesetiaan kita; dan
- (3) menghina dan memberontak terhadap Roh Kudus yang membawa kasih
karunia Allah di dalam hati kita
(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).